Thursday, October 14, 2010

Ketika Ketak Ketik



Suara keyboard yang ditekan terdengar jelas disini.

Dari sebelah sana juga begitu.

Di seberang sana juga.

Di ujung sana juga sama.

Seluruh ruangan ini dipenuhi suara sentuhan tangan-tangan yang lincah menari-nari diatas keyboard. Irama dan temponya berbeda. Tapi semua berbunyi. Sama.

Semua orang disini seperti terpenjara dalam ruangannya masing-masing. Iya, meski meja kami terbuka, tapi ruang maya sudah terbentuk. Masing-masing orang memiliki kapling tak lebih dari 1 x 1 m. Itu sudah lebih dari cukup. Untuk meja, kursi , dan perangkat komputernya.

Semua orang tak lepas memandang layar monitor. Sementara tangannya sedang mengetik sesuatu. Aku juga.

Ini perdana bagiku. Setelah genap satu minggu aku nyaris tak menyentuh keyboard untuk mengetik.

Satu Minggu?

Yap, satu Minggu. Waktu yang lama untuk ukuran seorang aku tidak berakrab-akrab dengan komputer lengkap dengan keyboardnya.

Ada apa dengan satu Minggu yang lalu?

Well, Aku hanya ingin mengetik satu paragraf sebagai penjelasan.

Percaya atau tidak, ketika kamu patah hati kamu akan sangat produktif mengetik hingga menghasilkan banyak tulisan. Tapi ketika kamu jatuh cinta kamu akan lumpuh dari aktivitas mengetikmu bahkan tak menghasilkan apa-apa.

Ya, aku jatuh cinta tepat seminggu yang lalu!

 –Galuh Parantri