Thursday, April 19, 2012

1000 Kartu Pos untuk Presiden

Di era yang serba dihital (plesetannya ngomong digital.red) ini, sosial media nampaknya perlahan mengikis kebiasaan atau rutinitas yang dulunya sering kita lakukan. Mari kita tengok ke belakang pelan-pelan ya. Mundur selangkah dari sebelum jamannya Facebook dan Twitter semarak sekarang, apa kamu punya email? Owh pasti ya sampai saat inipun email masih kita gunakan. Kecuali orang yang praktis mungkin mengintegrasikan emailnya di Facebook. 

Kalau pertanyaannya saya ubah, sudah berapa lama Anda tidak mengirim e-cards? Hayo...
Saya sempat bertanya via Twitter waktu itu. Dan beberapa followers saya menjawab rata-rata 'Sudah lama tidak pernah berkirim kartu elektronik'.

Kalau kita tarik mundur lagi, bagaimana dengan surat? Atau kartu pos? Mmm saya rasa jawabannya akan lebih 'tidak pernah' ya. Saya adalah orang yang gemar berkorespondensi sejak duduk di bangku sekolah. Saya punya banyak sahabat pena di luar pulau Kalimantan (waktu sekolah saya tinggal di Bontang, Kalimantan timur). Hampir setiap bulan saya menanti surat balasan sahabat pena saya. 

Wednesday, April 18, 2012

Aku Anak Singkong

Mungkin karena aku dilahirkan dalam keluarga Jawa, kudapan yang setia menemani teh saat sore tiba adalah singkong. Ayahku penggemar singkong baik digoreng maupun direbus. Jadi tak heran Ibu selalu menyiapkan kudapan singkong untuk keluarga. Tapi itu dulu, saat aku masih kecil. Saat kami (aku dan kakak-kakakku) beranjak remaja dan dewasa, kami tak lagi tinggal bersama. Ayah Ibu menetap di Jogja, sedangkan kami mengadu nasib di Jakarta. 

Aku selalu merindukan singkong goreng dan rebus buatan Ibu. Di Jakarta, pilihannya hanya membeli gorengan di pinggir jalan untuk menyantap singkong. Tapi resikonya aku harus mengalami sakit batuk setiap habis mengonsumsi gorengan singkong di pinggir jalan. Minyak yang digunakan mungkin memang tidak sehat untuk kita.

Suatu saat di hari Minggu setelah car free day, aku bersama teman-teman memutuskan untuk mampir di Kopitiam Oey Sabang. Waktu itu outletnya masih di bangunan lama, beberapa blok di tempat yang sekarang. Itu kali pertamanya aku duduk di Kopitiam tersebut. Saat menu disodorkan, mataku langsung tertuju pada 'Singkong Sambal Roa'. Melihat kata singkong, aku tak berpikir panjang untuk memesannya. 


Saat pesanan tiba, tak diragukan lagi kudapan itu ludes dalam sekejap. Rasa rindu untuk menikmati singkong Ibu di Jogja terobati. Sekarang bila aku sedang rindu dengan singkong, aku tinggal merapat ke  Kopitiam Oey. Sudah dua outlet (Sabang dan Tebet) aku sambangi dengan pesanan sama. Kutemukan menemukan rasa yang sama untuk menu 'Singkong Sambal Roa'. Singkong ini konsisten di manapun aku memesannya! :)

This is a new ways to #enjoyjakarta cyn!

Monday, April 16, 2012

Social Movement: 1 Paris 1 Moslemah

"Kapan kamu make jilbab?"

Pertanyaan itu sudah lama tidak saya dengar. Mungkin karena saya memulainya sudah lama, sejak tahun 2001, maka pertanyaan seperti itu sudah tak lagi mampir ke telinga saya. 

hijab101.tumblr.com
"Sudah pernah membantu teman yang baru memulai mengenakan hijab?"
DEG.
Pertanyaan ini yang seumur-umur belum pernah dipertanyakan pada saya. Dan jawaban saya "Belum." 

Tak pernah terpikirkan sebelumnya untuk menshare pengalaman saya saat pertama kali mengenakan hijab. Ya karena saya merasa bukan orang yang pantas berkoar-koar soal hal-hal yang berbau religi terkait hijab. Tapi coba kita lihat sekeliling kita saat ini. Mengenakan hijab saat ini bukan hal yang 'baru' tidak seperti saat 10 tahun yang lalu. 

Friday, April 13, 2012

Timeline Plus dari Facebook

Pasti kebanyakan dari kita mengenal Friendster kan? Ya jejaring sosial yang sangat famous sebelum ada Facebook :) . Yang saya suka dari akun Friendster itu adalah kelebihannya menggonta-ganti themes dari laman profil kita. Ya kaya' milih-milih wallpaper untuk dekstop gitu deh, atau milih themes untuk blog. Ya kan?

Nah sejak Friendster sudah gak seeksis dulu,  orang-orang pun berpaling ke Facebook. Saya pun sudah mendelete akun Friendster sejak punya akun Facebook. Tapi sejak menggunakan Facebook kita nggak pernah mengenal themes kan? Facebook cenederung 'clean look' layaknya Google. 

Pagi ini, saya di-tag oleh kawan saya di sebuah image foto di Facebook.

Thursday, April 12, 2012

Picnik Tutup Lapak


Pagi ini, waktu membuka email mata saya tertuju pada satu email dengan subject Important Picnik Announcement - action required (final reminder). Saat saya buka dan baca, isi email ini adalah pemberitahuan terakhir bagi user Picnik. Yah... satu lagi platform favorit saya gulung tikar. 

Apa sih Picnik ini?




Picnik saya kenal saat saya apes harus menginstall ulang laptop saya. Otomatis Photoshop yang biasa saya gunakan ikut 'raib' harus diinstall ulang. Karena malas dan menunda-nunda, tak jua aplikasi editor foto itu saya install ulang. Suatu saat saya kepepet harus mengedit foto. Akhirnya yang saya lakukan gugling dan menemukan Picnik.