Hari Jumat, adalah hari yang paling diberkahi. Setidaknya menurut
keyakinan saya begitu. Tadi pagi, saya mendapat berkah lewat sebuat
'teguran'.
Seperti biasa, setiap hari perjalanan menuju kantor
diawali dengan naik angkot. Angkot jurusan Ciputat- Pondok Labu yang
saya tumpangi nyaris penuh. Sampai seorang bocah berseragam Pramuka SD
menggenapi bangku angkot, duduk di sebelah saya.
Seperti layaknya
anak sekolah dasar lainnya, anak perempuan ini mengenakan baju pramuka,
aroma matahari tercium dari rambutnya yang sedikit acak-acakan, ransel
dan sepatunya berwarna pink, dan menggenggam plastik isi es teh lengkap
dengan sedotan. Gayanya cuek melihat ke arah luar jendela sembari
menyeruput es teh manisnya. Kurasa dia masih duduk di kelas 3 SD. Karena
perawakannya yang belum terlalu besar.
Tak berapa lama, naiklah
seorang bocah pengamen. Pengamen di angkot pasti hanya memilih duduk di
tepian pintu angkot. Senjatanya hanya satu, botol plastik berisi beras.
Saat digoyangkan akan menjadi alat musik memberi tempo untuk
mengiringinya bernyanyi.
Dalam hati saya berkata "Duh dek, masih
pagi kok ya udah ngamen. Di angkot pulak." Tapi suara hati saya jelas
tidak mungkin terdengar olehnya. Dia tetap saja mulai bernyanyi.
Melantunlah sebuah lagu yang saya sendiri tidak familiar dengan lagu
itu.
Lalu kemudian....
No comments:
Post a Comment