Thursday, June 09, 2011

Jakarta Kita

Ada yang menarik beberapa hari ini saat melintasi MT Thamrin di atas TransJakarta. Saya menyaksikan sejumlah umbul-umbul dengan tulisan HUT 484. Setelah saya teliti , ternyata  umbul-umbul tersebut terpasang dalam rangka menyambut HUT DKI Jakarta yang ke 484.

"Jakarta Kita Kian Tertata Kian Dicinta" 
begitu bunyi taglline pada umbul-umbul tersebut. Waw! Memang Jakarta dicintai banyak orang, tapi kalau kian tertata... kok saya kurang yakin ya?


Mengutip dari beberapa media Pemrov DKI berharap dengan tema diatas masyarakat Jakarta bisa memiliki nilai sense of belongings terhadap kota Jakarta.

Bicara soal penataan, harusnya terkait dengan bahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Selain itu, ada faktor lain diluar perencanaan yang terkait dengan persoalan penataan. Salah satunya, transportasi.

Saya tergelitik membaca dari media tentang rapor merah yang baru didapatkan oleh Jakarta. Mengutip dari VIVAnews.com , 
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapatkan rapot merah dalam menjalankan 17 langkah penyelesaian kemacetan kota Jakarta yang diintruksikan oleh Wakil Presiden RI Boediono.
Wah, kalau begini bagian yang mana yang dikatakan kian tertata oleh tagline HUT Jakarta? Soal sarana prasarana baik transportasi, penataan ruang, juga transportasi publik masih jauh dari harapan. 

Sebagai warga Jakarta saya pribadi kecewa dengan regulasi dan kelemahan sistem pemerintah. Tapi, sukses tidaknya regulasi 99% ada di tangan warga. Coba kita renungkan sudahkah kita membantu pemerintah dalam mengatasi macet? Masih banyak orang yang memilih nyaman berkendaraan pribadi berisi satu dua orang melintasi padatnya lalu lintas Jakarta yang penuh dengan rodat empat. Coba kita lebih bijak menggunakan kendaraan pribadi, masing-masing orang kita kalikan sejumlah setengah penduduk Jakarta yang bekerja di kawasan Sudirman - Thamrin, saya yakin jumlah kemcatean di titik-titik menuju pusat Jakarta di jam-jam pergi dan pulang kerja akan berkkurang.

Catatan untuk pemerintah DKI tentu saja kenyamanan fasilitas angkutan publik. Bila menginginkan warganya memilih public transportation, kenyamanan dan keamanan sarana dan prasarana transportasi umum harus dibenahi. 

Semoga kita tergerak untuk melakukan sesuatu untuk memulai dari diri sendiri, dari hal kecil dan dari sekarang juga. :)
Terlepas dari keluhan-keluhan diatas, untuk meramaikan HUT 484 Jakarta Pemrov telah berusaha untuk membuat masyarakat senang. Beberapa agenda sudah disusun oleh Pemrov diantaranya adalah Pekan Raya Jakarta (PRJ), Great Sale, Malam Muda-mudi,turnamen olahraga, dan masih banyak lagi. Puncaknya ada pada tanggal 22 Juni. akan diadakan apel bersama di Monas dan sidang paripurna di DPRD DKI Jakarta. Di malam tanggal 21 Juni akan diselenggralan tabligh akbar dan pesta kembang api di Monas. Berita baiknya, di tanggal 22 Juni pengunjung Ancol bebas biaya masuk lho! 

Selamat Ulang tahun Jakarta-ku Jakarta -mu Jakarta Kita. :)