Friday, November 11, 2011

Hak Gue!

Semua orang idealnya ingin segera tiba dirumah setelah seharian bekerja mulai dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore.

Dan pemandangan yang tak asing lagi bagi kita warga Jakarta dikala jam menunjukkan pukul 16.30 keatas, maka jalan protokol M.Thamrin- Sudirman- Gatot Subroto dan seterusnya akan penuh dengan kendaraan. Kendaraan bermotor tentunya.

Yang dikategorikan sebagai kendaraan bermotor menurut UU no.20/2009 pasal 1 ayat 8 adalah Kendaraan Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan di atas rel.

Saya, adalah seorang pengguna jasa. Yang sehari-harinya memanfaatkan jasa perusahaan angkutan umum untuk transportasi. (Pasal 1 Ayat 22: Pengguna Jasa adalah perseorangan atau badan hukum yang menggunakan jasa Perusahaan Angkutan Umum.)

Disinilah saya sore ini dengan perasaan yang sama dengan mereka para pengemudi kendaraan. Perasaan ingin segera tiba dirumah dan bersistirahat. Bedanya, saya masih berdiri di trotoar (yang merupakan salah satu fasilitas jalan) menunggu kendaraan umum. Sedangkan mereka, berada di kendaraannya menuju kediaman masingb-masing.

Tapi,nampaknya tiidak semua pantas kusebut pengemudi kendaraan. Menurut Pasal 1 Ayat 23 Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi. Coba periksa, berapa banyak pengemudi yang memiliki SIM? Terutama pengemudi kendaraan yang saya tumpangi , yap, pengemudi kendaraan umum. Cara menyetir mereka saja terkadang menunjukkan mereka tak pernah mengikuti ujian praktek sebagai syarat membuat SIM.

Matahari belum tergesa meninggalkan hari. Polusi semakin menjadi. Jalan semakin padat dipenuhi brbagai macam kendaraan bermotor. Pengemudi semakin emosi. Suara klakson sana-sini memeriahkan suasana jalan ini di sore hari.

Ttttttttiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnn!
Suara klakson jelas terdengar di telingaku.
Sebuah motor berada persis di sampingku terhenti karena posisiku yang berdiri disini. Nampaknya pengemudi kendaraan bemotor ini sudah sakit jiwa, dan jugan buta.

"Yang terhormat pengemudi kendaraan bermotor, Jalur anda bukan ditempat saya berdiri!!!!"
Saya berdiri di Trotoar.

***

Sabar yaaa yang pejalan kaki :)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 22 TAHUN 2009. TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.

Pasal 45 Pasal 131 Pejalan Kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung yang berupa trotoar, tempat penyeberangan, dan fasilitas lain. 

Denda 500 ribu lho buat pengendara sepeda motor yang menggunakan trotoar buat jalan 'tol'nya!


by Galuh Parantri Pramono on Friday, December 11, 2009 at 9:04am

8 comments:

  1. Saya pengendara motor, yg kadang juga naik ke trotoar ;p, tapi kalo ada pejalan kaki saya tau diri dan ngalah kok...

    Ngalah? :)

    ReplyDelete
  2. saya cenderung berjalan kaki, kesel sih melihat pengendara yg ugal-ugalan, tp mau gmn lg, msh banyak org yg belum bisa tertib, ya ... sabar deh hasilnya...

    ReplyDelete
  3. pengendara motor di Jakarta banyak yang seperti itu tapi tidak semua, kayak yang pura-pura tidak tahu aturan sudah naik trotoar terus ada pejalan kaki yang menghalangi ee... malah dianya yang marah, harusnya itu dia yang kena denda tilang bukan tilang motor yang tidak menyalakan lampu disiang bolong

    ReplyDelete
  4. Abis gimana...? jalanan udah di tutup sama mobil
    1 mobil yang mestinya di isi 5 orang malah diisi cuma 1 orang gimana gak makan tempat tuh........? Makan tempat dan bikin macet ya mobil gak angkot gak kendaraan pribadi ahahah

    ReplyDelete
  5. Anonymous4:38 PM

    Seumur-umur ane ogah hidup di Jakarta. Ane liat udah kayak hutan rimba. Pernah 2 minggu disana, cukup sekali itu saja. Mending dah dikampung, nyantai belalai, ga banyak stress, ga banyak marah-marah, sejuk dan bersih udaranya. :)

    ReplyDelete
  6. memang kalo kita jadi pejalan kaki, kayaknya sebel banget kalo ada motor pake trotoar.Tp pas saya naik motor (ojek) dan ngejar kereta..saya diajak tukang ojek melewati trotoar... dan sampe stasiun pun bisa tepat waktu! (jadi ga enak..sama yg jalan di trotoar!) :D

    ReplyDelete
  7. Mustinya mari kita dukung gerakan naik publik transport :)

    Makasih semua komennya... hihihi lucu-lucu ya, ternyata ada yang musuhan sama saya suka make trotoar juga :P

    ReplyDelete
  8. wah kalo yg seperti itu nggak cuma di jakarta aja ditempat sy juga sering... apa yg salah ya ?

    ReplyDelete