Ide ini muncul karena terdorong oleh teman saya Ikal. Saat itu dia mengajak saya untuk membuat antologi cerita pendek dengan setting Jakarta. Tapi karena ia cenderung lebih produktif daripada saya, akhirnya ia menerbitkan kumpulan ceritanya lebih dulu "Kugenggam Tangannya Di Transjakarta". Ya, saya tertinggal. *puk puk.
Pic by @dansapar |
Karena tertinggal tadi, makanya saya berniat untuk merealisasikan Wanita Jakarta. Di bulan Februari 2011, saat menemani Tata& Anto, teman saya foto pre-wed di fX, saya sempat menuliskan harapan saya ini di wall of 'post it'.
Saya menulis wishes list :
Nyelesein project buku #WanitaJakarta Yay!Waktu itu, sang fotografer adalah dansapar, teman #Hermesian saya, mengabadikannya juga dalam jepretan
Namun hingga detik ini memasuki hampir setengah tahun 2012 buku itu belum terealisasi juga. Saya hanya sempat memposting di blog rangkuman beberapa celotehan saya dengan tagar #WanitaJakarta.
1. #WanitaJakarta - Part 1
2. #WanitaJakarta - Part 2
3. #WanitaJakarta - Part 3
Sampai suatu saat saya ingin punya foto pribadi dengan tema Wanita Jakarta, yang saya utarakan ke Dansapar. Ya, karena dia saksi hidup saat saya punya cita-cita menulis buku dengan judul tersebut. Bahkan sebelum ini cover page FB dan header blog saya pun bertuliskan Wanita Jakarta.(untuk memotivasi) . Daripada bukunya belum jadi, pikir saya, bagusan lah kalo ada foto-foto yang merepresntasikan Wanita Jakarta.
Waktu tu saya berkirim email dengan Dansapar, menyampaikan ide saya segala sesuatu yang 'Jakarta banget' akan jadi tema utama. Karena kesibukan masing-masing ide gila ini baru terealisasi di kala libur panjang pekan lalu. Dansapar menghubungi saya menawarkan waktu dan tempat bertemu untuk melakukan foto sesi Wanita Jakarta.
Saya panik, "Wah gue jadi difoto nih?". Tapi Dansapar sudah memberi gambaran, foto shoot dan angle yang ia inginkan melalui referensi di situs lookbook. Ia juga mengatakan tempat foto akan berlangsung di Stasiun Sudirman, trotoar, dan halte transjakarta . Oya ia juga menjawab pertanyaan bodoh saya "Gue harus make baju apa nih?". Jawabannya menangkan hati, menurutnya 'gaya kamu aja tote bag, baju, jeans, flat shoes. Kalo mo make heels juga gpp'. Oke, saya sudah punya gambaran.
Rencananya setelah selesai dengan saya, selanjutnya adalah bonus, karena kami menuju kawasan Rasuna Episentrum untuk bertemu Siska yang juga akan difoto sore harinya. Waw... ngelihat siska difoto itu juga seru :)
Singkat kata, bertemulah kami di Semanggi untuk menuju lokasi pertama di stasiun Sudirman. Cuaca sangat nyaman karena Jakarta habis diguyur hujan deras. Efek basahnya jalanan sih bagus.. tapi tanpa matahari apakah foto akan bagus? Itu pertanyaan saya yang awam terhadap dunia persilatan fotografi :P
Penasaran fotonya? Ini salah satu yang diedit ulang oleh saya.
Sisanya... bisa dilihat di blog Dansapar #WanitaJakarta . Saya senang dansapar memberi testimoni 'cukup puas' dengan project jeprat-jepret instan ini. Dia sabar juga mengarahkan saya yang amatir di depan kamera. Iya kalo foto narsis biasa mah gak pernah malu... tapi begitu dijepret serius dikit dengan kamera bagus dan dengan tema khusus ini bikin ketar-ketir juga :P
Many thx to Dansapar :) Jangan kapok ya... Selama bukunya belum jadi, ya foto-foto ini dulu deh mengobati hati . Hehehe...
keren tuh kalo bukunya selesai, kapan lagi wanita menceritakan tentang seorang wanita..he he
ReplyDeletemaksud gue jarang banget ada yang nulis kaya gini, beberapa diantara mereka kebanyakan nulis novel..
salam kenal ya, keren blognya :p
Haii makasih uda mampir dan baca ;-)
DeleteWaduh baiklah saya akan menulis*iket kepala
ditunggu loh mbak, bukunya. :D
ReplyDelete