“Tiga ribu mbak.”
Kuserahkan satu lembar uang duaribuan dan selembar uang seribuan ke penjual ketan di jembatan penyebrangan ini.
Dia menerima uang pemberianku dan menyerahkan ketan hitam yang dibungkus plastik hitam.
“Eh mbak, ngak usah make plastik.”
Aku mengeluarkan bungkusan ketan hitam dari dalam plastik, dan menyerahkan kembali plastik hitam tersebut kepada si penjual.
si Mbak itu hanya bengong menerima plastik tersebut dari tanganku.
Mungkin dia berpikir, apa ada yang salah dengan plastikku?
Jawabannya tidak ada yang salah.
Saya hanya berusaha mengurangi penggunaan plastik. Sebisa mungkin bila berbelanja saya memilih untuk memasukkan belanjaan saya kedalam tas.
Saya mendukung pemerintah khususnya Pemprov DKI Jakarta yang mulai melakukan aksi pengurangan kantong plastik terkait dengan pengurangan sampah di Jakarta. Hal ini dilakukan untuk merealisasikan program reduce re-use dan recycle (3R).
Aksi konkrit, Pemprov DKI Jakarta dan Industri (Kadin) Jaya telah menandatangani kesepakatan pada 11 Februari 2010 silam untuk merealisasikan target wilayah ibukota bebas kantong plastik pada tahun 2011.
Tahap awal, Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLHD) DKI menyiapkan solusi pengganti kantong plastik berupa kantong baru yang terbuat dari bahan baku yang lebih mudah terurai. Salah satu alternatifnya adalah kantong plastik yang terbuat dari bahan baku singkong teknologi dari badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT). Banyak peritel yang sudah mulai menggunakan plastik tersebut untuk peduli terhadap lingkungan.
Pemprov sendiri sedang menyiapkan peraturan gubernur terkait pengurangan penggunaan kantong plastik. Tentu saja di dalam pergub itu nantinya, akan memuat sanksi yang dapat diterapkan pada pelanggar.
Sampah yang dihasilkan warga Jakarta mencapai 6.000 ton. Nilai ini setara dengan 860 ribu ton CO2 tiap tahunnya. Dari jumlah itu, 15 persen diantaranya berupa sampah plastik.Sementara, kantong plastik merupakan jenis sampah yang hanya dapat terurai tanah selama 1.000 hingga 5.000 tahun
Mari, mulai dari sekarang kita mencoba untuk mengurangi penggunaan plastik.Kita semua pasti tak ingin hidup tertimbun plastik di masa depan kan?
Selamat hari bumi!
Plastik memang merusak lingkungan dan meracuni tanah. Tapi kalau nggak salah ada bakteri yg bisa menguraikan plastik kimiawi berbahaya menjadi sebuah hal yg akan berguna di masa depan. Allah Maha Pencipta.
ReplyDeleteOh iya, barusan saya lihat blog ini di Mim. :)
Hai hai Tio... Thx u udah kasi komentar :)
ReplyDeleteMari kita kurangi penggunaan plastik :)
Penggunaan palastik harus mulai dikurangi dong Mba ?
ReplyDeleteSukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
waaah, helm di motor kita gak perlu diplastikin lagi dooong
ReplyDeleteEmang sudah saatnya kita mulai mengurangi penggunaan kantong plasti & beralih kantong dengan bahan baku yg lebih ramah lingkungan.
ReplyDeleteKalau di kalangan minimarket, Alfamidi sudah mulai itu pake plastik yg otomatis hancur sendiri dalam kurun waktu tertentu.
Atau kita bisa bawa kantong sendiri or pake tas kertas kaya di luar negeri. Let save our earth for the better future.