A V A T A R
Akhirnya kesampaian nonton lagi, dua hari berturut-turut aku menonton film.
Untuk yang satu ini, sudah masuk list wajib tonton juga. Sejak lihat trailernya di Blitz GI waktu aku dan teman-teman nunggu film JIFFEST.
Sekali lagi, saya bukan orang yang rajin buat review movie. Karena buat aku film itu pasti menarik semua. Malah lebih sering berpikir, seperti apa ya kerja di balik layarnya. Kok bisa ya directornya buat film seperti ini? Malah banyak pertanyaan yang aneh-aneh muncul dikepala tapi tetap menikmati film.
Sama seperti malam ini, saat menonton Avatar. Kok bisa sih punya ide buat film kaya gini? :)
Kisah manusia yang memiliki keterbatasan secara fisik (Jake), seperti menemukan hidup baru saat harus bertugas menggantikan saudara kembarnya yang sudah mati sebagai jiwa yang mengisi avatar. Mereka memiliki misi di Pandora, dan manusia disebut 'orang langit' disini.
Ternyata Jake bukan hanya seperti menemukan hidup baru dengan fisik avatar, tapi juga cinta kepada Neytiri. Sudah bisa ditebak, ternyata kebersamaannya di suku Na'vi membuat Jake akhirnya memutuskan untuk berkhianat dari program avatar negara dan menyelematkan suku Na'vi dan berakhir meninggalkan raganya untuk menjadi the real Na'vi.
Pembelajaran dan kenyamanan terhadap sesuatu bisa membuat pendirian kita berubah haluan ya? Tapi tetap yang benar terlihat benar, dan akhirnya manusia memang harus mengikuti kata hatinya. :)
Pesan moral versi saya kurang lebih seperti itu. Oya, aku tidak menonton yang versi 3D, melainkan 5D. Believe it or not? Kata teman saya 5D adalah, Duduk Di Depan Dangak Dua jam... :). Ya aku duduk di deret paling depan. Tapi terbayar kelelahan leher ini dengan semua yang disajikan di film ini.
Seperti status FB-ku malam ini:
wah mbak,,kalo ganti film bs ganti kata hati nih ???
ReplyDeleteyoa luh. avatar memang film cerdas. kita ditunjukkan posisi kita di alam semesta ini. manusia dengan kecerdasannya ternyata gagal menyintai alam yang telah mendukung keseimbangan hidup. mereka hanya memaknai alam sebagai benda yang bisa dibuat apa saja dan tidak bisa memaknai lebih mendalam lagi. tidak bisa menyintai alam, apalagi memaknai posisi alam sejajar dengan makluk ciptaan tuhan lainnya. biadap, kata yang tepat untuk melukiskan manusia kapitalis dan oportunis itu. orang seperti Jake yang merupakan personifikasi manusia yang ingin mendamaikan alam dengan manusia, ternyata dianggap sebagai pengkianat ras manusia. ---- (kapan indon bs bikin film cerdas yang bisa menunjukkan bahwa kecerdasan bisa membikin bencana seperti avatar)
ReplyDeleteIka:
ReplyDeletehai, thx u uda leaving some comment here... mmm ganti film ganti kata hati? nggak ngeh gue..:D
mas Sis:
yeep! lo bisa mengkaji lebih dalam...thx u to share for it here...:)
eh lo uda nonton ya berarti?
yang lutju, twitternya Joko anwar
'Kalo AVATAR bikinan Indonesia, pasti komennya: "Nggak membumi, terlalu ngayal, kurang nasionalis dan ke-alien-alienan."
about 18 hours ago from UberTwitter
Hehehehehhe.....
yoi luh. film kita masih berpikir soal Kita Bisa, Kita Bebas, Kita Bisa Kayak Londo. tapi belum mampu menjawab setelah bisa mau kemanaaaaa...
ReplyDeleteMau kemana? tanya kenapa?:D
ReplyDeleteHanya ada di Indonesia...
tapi banggalah jadi orang Indonesia :D