Saya bukan termasuk golongan orang yang mengistimewakan pergantian tahun. Singkatnya saya tidak pernah merayakan tahun baru.
Saya masih ingat, di akhir tahun 2007, saya justru dengan konyolnya sudah memegang tiket kereta Jogja-Jakarta dengan tanggal 31 Desember 2007 dengan jam kedatangan di stasiun Gambir sekitar pukul 18.30 WIB.
Mengapa saya katakan konyol? Karena saya tidak pernah merasa ada yang istimewa dengan tangal 31 Desember saya nggak membayangkan stasiun Gambir yang berdekatan dengan Monas akan menjadi lautan manusia.
Benar saja, ketika kereta sudah memasuki Bekasi, Kakak saya mengirimkan pesan singkat. Dia berkata ‘Kalau sudah sampai tunggu dulu aja, Mas soalnya uda nggak bisa parkir di Gambir, akses jalan ditutup.’
Waduh, di pikiran saya bertanya-tanya ada apa gerangan akses ke stasiun Gambir kok ditutup. Tak lama kereta memasuki stasiun Gambir dan menurunkan semua penumpangnya. Termasuk saya. Ow, ternyata kakak-kakak saya sudah ada di luar sana. Jadi saya tak repot membawa tas saya yang berat ini :)
Tumben, kakak saya tidak segera mengajak keluar stasiun. Tapi mereka membereskan bawaan saya dulu. Membagi tugas, siapa membawa tas yang mana. Ada apa sih pikirku? ‘Diluar orang rame banget, jadi kamu dek gandeng tanganku terus ya. Mobilnya parkir jauh banget.’ Hanya itu yang diucapkan.
Akhirnya kami bertiga berjalan meninggalkan Gambir. Benar, didepan gerbang gambir aku tercengang melihat banyak sekali orang yang berjalan kaki, dan semua menuju Monas.
‘Seumur-umur gue di Jakarta, baru kali ini nih, tanggal 31 malam ada diseputaran sini!’ Kakakku berkata demikian. Saya juga membatin yang sama. ‘ Betapa bodohnya aku memilih tanggal ini untuk datang ke Jakarta sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Lampung’.
Saya berjalan cepat menyesuaikan langkah kedua kakakku sambil menggandeng salah satu dari mereka. Kami berjalan melawan arus manusia! Semua orang bergerak menuju Monas, sedang kami bertiga berjalan berlawanan arah menuju belakang Kebon sirih dimana mobil kakak terparkir disana. Kami semua berjalan sedikit terburu-buru menghindari gerombolan orang ini semakin memadati jalan.
Syukur, tidak terjadi apa-apa, kami sampai juga di mobil. Meski rasanya masih deg-degan dan ngos-ngosan. Menerobos ribuan orang dengan arah berlawanan bukan hal yang mudah!
Saya tak habis pikir orang-orang itu memiliki tujuan sama menuju Monas, menghabiskan waktu disana? Apa yang disajikan monas selain kembang api?
Ketakutan saya hanya satu, taman yang rusak dan sampah di monas paska malam tahun baru itu dan nanti.
Selamat menunggu pergantian tahun temans!
***
31 Dec 2009 10:08 am
GaL
No comments:
Post a Comment